7 Sifat Anak Kecil yang Bisa Ditiru dan Dicontoh oleh Orang Dewasa, Hah Memang Ada?

7 Sifat Anak Kecil yang Bisa Ditiru dan Dicontoh oleh Orang Dewasa, Hah Memang Ada? - Usia yang semakin matang, pertanda seseorang memiliki sikap yang dewasa, walaupun tidak semua orang yang sudah berumur memiliki kematangan dalam bersikap.

Namun, nyatanya umur yang semakin bertambah memengaruhi perilaku dan tindakan yang dilakukan seseorang.

Nah, seperti yang disebut di awal semua orang yang berumur tidak menentukan karakternya sesuai umurnya. Terkadang justru malah sebaliknya, anak remaja mungkin lebih dewasa dalam berpikir dan terlihat lebih mahir dalam berbicara dibandingkan orang yang umurnya lebih tua.

Tidak hanya dari segi perilaku dan gaya bicara, ada beberapa sifat anak kecil yang bisa  ditiru dan contoh agar terlihat lebih dewasa.

Banyak persepsi bahwa belajar itu harus sama yang lebih tua, padahal kita perlu belajar dari mana saja dan dari siapa saja, asal ilmunya itu benar dan dia sudah memahami dengan betul ilmunya.

Berikut adalah kelakuan anak kecil yang bisa ditiru sama orang dewasa oleh usia berapapun.

Baca Juga: 7 Cara Menjadi Dewasa yang Perlu Kamu Ketahui di Masa Muda!


7 Sifat Anak Kecil yang Bisa Ditiru dan Dicontoh oleh Orang Dewasa



Ada yang bilang, masa kecil adalah masa yang paling menyenangkan tanpa ada beban pikiran dan beban hidup yang menghadang.

Tapi sayangnya, kebanyakan orang dewasa menganggap remeh anak-anak karena umurnya yang lebih muda dan dianggap tidak tahu apa-apa.

Padahal banyak hal yang bisa kita pelajari dari sikap dan sifat anak kecil agar tidak terkesan sombong akan ilmu yang seharusnya bisa kita dapat.

Ini dia 7 sifat anak kecil yang bisa ditiru dan dicontoh oleh orang dewasa.

1. Ketika anak kecil berantem, meskipun orang lain berbuat salah, ia akan melupakan ketika akad maaf telah terjadi. Sama sekali tak ada dendam pada hati anak kecil

Anak kecil kalau berantem, pernah ada yang sampai diungkit-ungkit di hari setelahnya? Kurasa tidak ada, ya. Anak kecil itu sangat pemaaf dan tidak memiliki dendam kepada teman-temannya.

Selama udah saling maaf-maafan maka mereka akan langsung main bersama lagi.

Aah, alangkah enaknya masa dewasa kalau orang dewasa bisa sangat pemaaf seperti anak kecil.

2. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal yang menarik baginya ataupun hal yang tidak ia ketahui


Itulah yang terjadi, orang dewasa karena sudah merasa memiliki banyak ilmu dan sudah lebih banyak mengetahui berbagai macam hal, rasa penasarannya sudah mulai hilang.

Padahal, kalau kita selalu mengosongkan gelas kita di setiap ilmu yang akan kita dapatkan, pasti bakal seru banget. Mendapatkan perspektif baru dari berbagai macam ragam orang dan dari ilmu-ilmu yang mungkin kita belum paham-paham benar atau malah nggak tahu sama sekali.

Sebenarnya, mau kita tertarik sama ilmu itu atau ngga, coba aja deh rasa penasaran kita lebih tinggi dari rasa tertarik kita, dijamin deh kamu bakal mendapatkan ilmu baru yang nggak kamu sangka-sangka.

3. Tidak ada kata "nggak enakan", Tak enggan meminta bantuan ataupun menerima bantuan dari orang lain

Namanya masih kecil, hidup masih bergantung dengan orang yang lebih dewasa, jadi tidak enggan untuk meminta bantuan kepada orang yang lebih mampu entah itu orang dewasa atau temannya.

Sayangnya, ketika dewasa rasa gengsi kita terlalu besar untuk meminta bantuan atau malah menerima bantuan. Inilah yang sangat mungkin untuk kita tiru dari anak-anak.

Yuk, jangan jadi orang yang gengsian. Rasa gengsi jangan lebih besar dari rasa apa adanya pada diri kita, yaa..

4. Pikiran anak-anak itu selalu berpikir, esok adalah hari yang baru, setiap hari adalah hari yang baru

Anak-anak itu pola pikirnya sangat sangat rada sulit untuk diikuti oleh orang dewasa, tapi kita bisa belajar dari mereka, yaitu..
Masalah hari ini cukup untuk hari ini, esok adalah awal yang baru

Mereka tidak pernah membawa beban berat untuk hari esok dengan masalah-masalah di hari ini atau lalu.

Bagi anak, hari baru adalah hari untuk mendapat teman main baru, menjelajahi lingkungan baru, dan juga mempelajari permainan atau hal baru.

5. Supel dan terbuka untuk memulai pertemanan baru


Kesenangan yang tak terganti seorang anak adalah bermain hal baru, selain hal baru, teman baru menjadi suatu hal yang sangat menyenangkan bagi anak kecil.

Mereka sangat suka menjalin pertemanan baru. Mereka juga lebih mudah berteman daripada orang dewasa. Coba yuk lebih ramah, supel dan mulai cari teman atau networking baru. Menjalin pertemanan itu susah karena kebanyakan takut dan gengsi saja, kan? Setuju, ya?

6. Anak kecil itu tidak malu menunjukkan ekspresi emosinya

Orang dewasa itu suka sekali menutup-nutupi perasaannya agar orang lain nggak berpikir macam-macam tentang dirinya, padahal anak kecil itu kebalikannya.

Anak kecil mampu untuk mengenali dan mengekspresikan emosinya secara terbuka. Jadinya? Mudah untuk mengetahui seorang anak apakah dia senang, sedih, ataupun marah.

Kamu pasti tahu, kan, emosi yang terpendam itu sama saja seperti menyimpan bom waktu. 

7. Sikap yang polos menunjukkan kejujuran mereka

Selain rendah hati, anak kecil itu juga polos. Mereka dengan tingkah lucunya juga memiliki hati yang jujur. 

Jika mereka tidak suka, mereka akan mengatakan tidak. Menjadi jujur memang suatu hal yang sulit dilakukan oleh orang dewasa. Kita mungkin lebih memilih berbohong demi keuntungan sendiri.

Nah, sifat anak-anak ini bisa kita tiru, karena tentunya ini mengajarkan kita menghargai arti kebenaran.

Sebagai seseorang yang sudah memasuki umur-umur dewasa, menerapkan kembali sifat anak-anak memang sulit, namun tak ada kata terlambat.

Kebahagiaan dapat kita raih kalau kita mau. Yuk "jadi anak kecil" lagi!



Sumber gambar: pexels.com

Komentar