Kamu Anak Usia 20-an? Mungkin Ini yang Kamu Rasakan!

 

Anak usia 20 an
Sumber: unsplash.com

Selamat datang usia 20!. Sebenarnya saya ingin nya menulis hal ini ketika usia saya tepat di umur 20 nanti, tapi ternyata sindrom galau ini sudah saya rasakan dari sekarang. Quarter Life Crisis kalau kata orang-orang di luar sana.

Apa yang terbersit pertama kali ketika membayangkan usia 20? Apakah umur 20-an harus mencapai ini dan itu? Atau kah harus memiliki jenjang karir begini dan begitu? Punya pengalaman yang banyak?

Memang, umur 20-an adalah masa krusial bagi seseorang. Di umur tersebut memang banyak sekali cobaan menerpa. Dari mulai banyak perubahan yang terjadi, hingga kejutan yang mungkin tak pernah kita kira bakal datang.

Masa transisi ini memang hal yang paling bikin stressful, dari masa-masa remaja dipaksa untuk memulai kehidupan dewasa.

Kedewasaan memang membawa banyak perubahan. Apa saja ya, yang mungkin kamu alami juga di masa-masa 20-an ini?


"Nggak tahu Passion gue apa" ,"Ngga tahu hidup gue bakal gimana","Gue ngga tahu mau ngapain"

Pernah ngga kamu merasakan pertanyaan-pertanyaan itu muncul dipikiran kamu? Pernah merasakan krisis identitas? Pernah merasakan kayaknya hidup ini stagnan, ngga maju, ngga mundur, tapi diam di tempat. Nge-stuck.

Jangan khawatir! Karena kamu ngga sendirian. Ada banyak orang yang mengalami hal yang sama seperti mu.

Karena memang, kita tidak pernah diajarkan bagaimana caranya mengatasi hal seperti ini. Kita ditantang untuk survive di kehidupan yang baru kita jalani.

Terkadang, kita terlalu memikirkan masa depan bakal kayak gimana. Sampai kita lupa, bahwa kita hidup itu di hari ini. Bukan di masa lalu yang telah lewat, ataupun masa depan yang belum terjadi.

If i keep worrying about my future, how will i be able to enjoy my present?

 Karena, mau sampai kapan kita terus mengkhawatirkan masa depan, padahal kita hidup di hari ini. Kenapa kita ngga menikmati hidup yang sekarang ini?

Baca juga : Mengapa Membaca dan Menulis Begitu Penting?


Pernah Ngga Kamu Merasa Hidup Ini Penuh dengan Kebingungan?

Bingung kenapa semua orang rasanya ngga bisa berbagi tangis denganmu. Rasa-rasanya hidup ini penuh dengan kebohongan.

Yang kamu pikir, ketika kamu melakukan apa yang diinginkan semuanya akan beres, semuanya akan bahagia.

Seperti saat kita kuliah dan lulus tepat waktu, kemudian setelah itu kita mendapatkan pekerjaan yang baik dan akhirnya membina keluarga yang bahagia serta memiliki keluarga. Terdengar mudah, tapi nyatanya tidak sesimpel itu.

Ternyata, kebahagiaan bisa didapatkan dengan cara yang fleksibel dan ngga tentu. Mungkin dengan cara melihat temanmu tertawa, kamu pun bahagia.

Kebahagiaan ngga harus dengan mengikuti standar yang ada. 

Terus mulai berpikir lagi, Mereka udah pada Sukses, Sedangkan Gue? Masih Receh...

Kebanyakan orang hanya memperlihatkan apa yang mereka ingin dunia lihat. Di balik sebuah kesuksesan itu pasti ada 99% tangis, duka, jatuh bangun, jungkir balik, keringat, kerja keras, begadang sampai tengah malam ngerjain tugas, dan lain sebagainya.

Di balik semua hidup yang terlihatnya senang-senang nya saja, itu ada bagian yang kalau di film-film namanya bloopers, atau behind the scene yang ngga pernah diperlihatkan kepada orang banyak.

Terus, kamu mau membandingkan hidup orang lain yang sudah di edit sedemikian rupa dengan bloopersnya hidup kamu? Ngga adil, dong.


Untuk Sekarang, Just Enjoy Whatever Comes to You

Kamu boleh banget kok untuk ngeluh, tapi ya jangan berlebihan. Kamu boleh kok nangis malam-malam, tapi ya jangan tiap malam. Yang penting, jangan putus asa ya!

Yang jelas, usia 20-an itu memang tempatnya untuk ditempa oleh berbagai macam cobaan, tempatnya untuk menambah pengalaman dan skill.

Jadi, untuk kamu yang lagi galau ngga apa-apa kok kalau kamu belum menemukan apa yang kamu cari di usia 20-an. Cepat atau lambat, entah beberapa bulan lagi atau tahun lagi, pasti akan datang.

Good luck untuk kamu yang membaca tulisan ini! Jangan lupa tersenyum:)





Komentar

  1. Usia 20-an biasanya baru lulus kuliah, berusaha mencari pekerjaan atau membuat usaha sendiri. Masih muda belia dan penuh canda tawa tentunya. Meskipun ga sedikit yang dalam kesedihan. Hidup dijalani aja apa adanya disertai kerja keras dan doa, namanya ikhtiar. Good luck :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enjoy your life ya kak ya, Setuju banget nih. Terima kasih kak, good luck juga buat kakak!

      Hapus
  2. Anak muda kudu semangaatt!
    Coba berbagai hal positif
    karena usia 20-an tuh enaaakkk, jiwa raga masih keren-kerennyaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk iya kak bener banget, harus semangat terus yaa! Tapi inget jangan lupa istirahat juga kalau capek.. Semangat juga buat kakak!

      Hapus
  3. Masih usia 20an mah masih panjang. Ibarat jari masih di jari manis. Belum ada beban berat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener banget kak, tapi perasaan jari manis yang paling susah di angkat deh, daripada jari telunjuk(?) wkwkwk

      Hapus
  4. Jujur, semua yang kamu tuliskan di atas bukan hanya anak 20-an aja yang ngerasain. Bahkan saya yang sudah masuk usia 30 an pun kadang masih memiliki pemikiran yang sama. Solusinya memang jalani masa sekarang dengan bahagia, santai, kalau ada kendala.. Tetap optimis itu cuma kerikil kecil yang pasti bisa kita lewati.. Duh malah panjang begini 🥲

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah.. harus tetap optimis ya kak walau badai menghadang. Semangat kak!

      Hapus
  5. Wah, aku yang berusia 70-an hanya bisa tetdiam baca ini. Muehehehehw ...

    BalasHapus
  6. Mungkin enakya bikin peta kehidupan saja kali ya. Setelah ini dan kelak mau ke mana. Jangan sampai kayak saya, yang tinggal menghitung hari mau usia 40, tapi suka menoleh ke belakang sambil berkata, "Ah, coba dulu bikin peta kehidupan yang jelas dan runut. Nggak lompat-lompat mau ini itu."

    BalasHapus
    Balasan
    1. Segalanya harus terencana ya kak. Semoga kita selalu di mudahkan dalam kehidupan kita ya kak, Aamiin

      Hapus
  7. Wah aku beneran ngalamin ini, sempat iri sm temen2 yg kayanya udah sukses banget. Tapi liat diri sendiri, ya Alhamdulillah bisa menghidupi sendiri, so i enjoy my life~

    BalasHapus
  8. Iya banget, usia 20-an memang masanya begitu. Huhu aku pun dulu begitu, mana udah nikah pula sejak usia 23. Mahmud alay jadinya. Enjoy aja, nanti semua nemu saat stabil. Saat semua settle. Semangat!

    BalasHapus
  9. Membaca kata-kata ini langsung tertampar sekali yaa, jadi keinget semasa dulu: "Nggak tahu Passion gue apa" ,"Ngga tahu hidup gue bakal gimana","Gue ngga tahu mau ngapain", Yah walaupun belum bekerja tetap tapi setidaknya ada lah aktivitas produktif lain.. Dari yang gak ngapa-ngapain jadi ada kesibukan, dari yang ngga tau passion jadi mencoba hal baru yang ternyata gak passion malah jadi pekerjaan yang dilakukan sekarang.. Yang penting jangan takut mencoba lah, apalagi kita pernah mendapatkan pengalaman ataupun pelajaran dari apa yang sudah kita pelajari selama di sekolah atau perkuliahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget sama komen kak Andrie. Terima kasih kak! Semangat ya kak!

      Hapus
  10. Fina baru akan 20 tahun? Ya ampuuuun....seusia dengan anak sulungku berarti. Masa-masa yang semestinya penuh semangat memperjuangkan bekal terbaik. Masa-masa sibuk. Aahaha...kayak anakku. Kuliah sih online tapi sibuknyaaaa... masya Allah.

    Selamat menikmati usia 20an secara positif ya, Fina.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak aku masuk usia 20 bulan Oktober ini, hehe. Salam buat anak sulungnya ya, kak. Terima kasih kak!

      Hapus
  11. Usia 20-an masanya berkarya, semangat selalu menjalaninya, hidup itu indah untuk diisi hal-hal indah juga!
    Semangat Kakak!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih, masa-masa masih semangat membara untuk berkarya. Semangat juga buat kakak!

      Hapus
  12. Setuju banget dengan kalimat ini,

    Karena, mau sampai kapan kita terus mengkhawatirkan masa depan, padahal kita hidup di hari ini. Kenapa kita ngga menikmati hidup yang sekarang ini?

    Kita memang Tak perlu mengkhawatirkan sesuatu yang masih jauh dari jangkauan Kita kan?

    BalasHapus
  13. Semangat meraih masa depan ya kak dan harus yakin bahwa ke depan baik-baik saja

    BalasHapus

Posting Komentar